Salam,,
Berdoa adalah ibadah. Bahkan berdoa merupakan otaknya
ibadah, sebab doa merupakan bentuk penghambaan manusia terhadap Allah, Tuhan
semesta alam. Atau menurut pemahaman saya, berdoa merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari aqidah kita, yaitu Aqidah Islam. Dengan demikian, terwujudlah
pola pikir mendasar bahwa kita semua diciptakan oleh Allah, maka hanya Allah
tempat kita meminta, memohon dan tempat kita kembali.
Banyak firman Allah SWT dan hadist Rasulullah SAW tentang
perintah kepada orang-orang beriman untuk berdoa kepada Allah SWT, diantaranya:
Dalam Al Qur’an
Surah Al A’raaf ayat 55-56
“Mohonla (berdo’alah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahjkan
diri dan cara yang halus, bahwasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas; dan hangankah amu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat)
setelah Ia baik; dan mohonlah (berdo’alah) kamu kepada Allah dengan rasa takut
dan penuh harap; bahwasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang,
yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan)”
Surah Al Baqarah ayat 186
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang
Aku, makas sesungguhnya aku sangat dekat (kepada mereka). Aku perkenankan do’a
orang-ornag yang mendo’a apabila ia memohon (mendo’a) kepada-Ku Sebab utu
hendaklah mereka memenuhi (seruan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,
mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk”
Surah Al Mu’min ayat 60
“Dan berfirman Tuhanmu ‘Memohonlah (mendo’alah) kepada-Ku,
Aku pasti perkenankan permohonan (do’a) mu itu”
Surah Al A’raaf ayat 180
“Dan Allah mempunya nama-nama yang sangat indah (Al-Asmaa’u
al-Husnaa), maka memohonlah kamu kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama itu”
Surah Al Israa’ ayat 110
“Katakanlah olehmu hai Muhammad; berdo’alah (pujilah) akan
Allah dan berdo’alah (pujilah), akan Ar-Rahmaan (Maha Penyanyang)”
Waktu dan Tempat yang
Baik untuk Berdoa
Ibnu ‘Atha’ menjelaskan doa itu memiliki beberapa rukun
(sendi) yang menyebabkan teguh dan kuat berdirinya, mempunyao beberapa sayap
yang menyebabkan ia naik ke langit tinggi, mempunyai beberapa sebab yang
menyebabkan diterimanya. Maka apabila doa-doa itu dilekatkan di atas
rukun-rukun (sendi-sendinya), maka kokoh dan tegaklah berdirinya doa itu. Jika
ia mempunyai sayap, maka terbanglah ia ke langit menuju tujuan dan jika ada
sebabnya, maka diterimalah doa itu.
Menurut Ibnu ‘Atha’, rukun-rukun do’a itu ialah : kehadiran
hati bila berdoa, serta tunduk menghinakan diri kepada Allah. Sedangkan
sayap-sayapnya ialah : berdoa dengan sepenuh kemauan dan keikhlasan yang timbul
dari lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Sebab utama doa diterima ialah
bershalawat kepada Nabi sebelum berdoa.
Adapun waktu-waktu yang baik untuk berdoa ialah:
- Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lilatul
Qadar
- Pada waktu wukuf di ‘Arafah, ketika menunaikan
ibadah haji.
- Ketika turun hujan
- Ketika akan memulai shalat dan sesudahnya
“Ditanyakan orang kepada Rasulullah Saw,
‘Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah?’ Rasulullah
menjawab, ‘Doa ditengah malam dan doa setelah shalat wajib’ “ (HR. Al-Turmudzi)
- Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan
peperangan
“Mendoalah saat do’a itu diperkenankan
Tuhan; yaitu: disaat berjumpa pasukan-pasukan tentara (bertempur), ketika
hendak mendirikan shalat dan ketika turun hujan” (HR. Al-Syaafi’i)
- Di tengah malam
“Pada waktu malam, sesungguhnya ada suatu
saat, dimana jika seseorang Muslim memohon kepada allah suatu kebajikan dunia
dan akhirat ketika itu, niscaya Allah mengabulkannya” (HR. Muslim)
- Di antara adzan dan iqamat
“Tidak ditolak suatu doa yang dimohonkan
antara adzan dan iqamat” (HR. Al-Turmudzi)
- Ketika I’tidal yang akhir dalam shalat
- Ketika sujud dalam shalat
“Jarak yang paling dekat antara seorang
hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah do’a ketika (itu)”
(HR. Muslim)
- Ketika khatam membaca Al Qur’an 30 juz
- Sepanjang malam, utama sekali sepertiga malam
yang akhir dan waktu sahur
“Tuhan turun ke langit dunia, ketika malam
telah tinggal sepertiga yang akhir. Maka berkatalah Tuhan: Siapa-siap yang
mendoa kepada-Ku, maka Aku perkenankan doanya. Siapa yang minta ampun
kepada-Ku, maka Aku ampunia dia” (HR. Bukhaarii dan Muslim)
- Sepanjang hari Jum’at, karena mengharap berjumpa
dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar
hingga terbenam matahari pada hari jumat itu.
- Antara Zhuhur dengan ‘Ashar dan antara ‘Ashar
dengan Maghrib
- Pada waktu pengajian (belajar) di suatu majelis
- Pada waktu minum air zamzam
“Inginkah kalian aku tunjukkan sesuatu yang
dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan rezeki bagi kalian?
Maka berdo’alah kalian kepada Allah di waktu malam dan di waktu siang. Karena
sesungguhnya do’a itu adalah senjata bagi orang mukmin” (HR. Abu Ya’laa)
Tempat-Tempat
yang Baik untuk Berdoa
- Di kala melihat ka’bah
- Di kala melihat masjid Rasulullah saw
- Di tempat dan di kala melakukan thawaf
- Di sisi Multazam. Di dalam ka’bah
- Di sisi sumur zamzam
- Di belakang makam Ibrahim
- Di atas bukit Shafa dan Marwah
- Di ‘Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi
Jamarat yang tiga
Semoga setelah kita membaca ini, kita dapat mengamalkannya
demi mendapatkan kesempurnaan dan maqbulnya doa kita.
“Tidak ada sesuatu
yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain daripada “berdo’a” kepada-Nya,
sedangkan kita dalam keadaan lapang” (HR. Al-Hakim)
Diambil dari “Quantum Dzikir Ibu Hamil dan Menyusui” oleh
Muhammad Hafizh Al-Ashqiya