Salam,,
Judulnya terdengar centil ya? :D
Tapi benar kok, kita boleh-boleh saja berusaha tampil cantik
atau berhias diri. Dengan catatan dilarang tabarruj.
Nah lho, apa itu tabarruj?
Yuk cari tahu... :)
Menurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan
keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab).
Tabarrajatil Mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya dan
wajahnya.
Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau
kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim.
Termasuk bahkan orang yang mengenakan cadar, dimana seorang wanita membungkus
wajahnya, sedangkan warna-warna yang digunakannya mencolok dan ditujukan agar
dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah sebagaimana yang terjadi
dahulu. Jadi tabarruj bisa diartikan juga ketika seorang wanita tampil mencolok
berbeda dari yang lain sehingga menarik perhatian sekitarnya.
Larangan tabarruj jelas dalam QS Al Ahzab ayat 33
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”
Selain itu, dalam ayat di atas dijelaskan keutamaan seorang
wanita untuk tetap berada di rumah. Nah, lantas kapan kita bisa berhias diri
dong? Jawabannya ya jelas, di rumah dan bukan di hadapan orang yang bukan
muhrim kita. Hanya saja, perbuatan itu kurang bermanfaat. Berbeda dengan
seorang wanita yang telah menikah. Berhias diri, mempercantik diri, menggunakan
wewangian di depan suami merupakan ladang pahala dan keberkahan Allah Swt
padanya. Bahkan kepandaian dalam merawat kecantikannya merupakan kewajiban bagi
seorang istri.
Dijelaskan bahwa ciri wanita shalihah adalah wanita yang
selalu berusaha merebut hati, mencari cinta suami, selalu mengharap ridha
suaminya, agar mendulang pahala, demi meretas jalan menuju Al-Firdaus Al-A’la. Karena
tentu saja kita sebagai wanita tak ingin kalah dengan para bidadari syurga yang
dikatakan memiliki akhaq dan paras yang cantik jelita. Sebagaimana firman Allah
dalam surah Ath-Thur ayat 20:
“Dan Kami pasangkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik
dan bermata jeli”
Sungguh, gambaran tentang bidadari syurga tak pernah ada
yang buruk. Bahkan dalam ayat di atas, makna kata Huur yang merupakan bentuk
jamak dari kata Haura berarti wanita usia muda yang cantik mempesona, kulitnya
mulus dan biji matanya sangat hitam.
Subhaanallah...apakah kita mampu
menandingi para bidadari syurga dan mampu merebut hati sang suami agar kita
tetap menjadi permaisurinya di syurga? Tak perlu berkecil hati saudariku, ada
satu yang mampu mengalahkan keindahan dari bidadari syurga, yaitu wanita yang
berakhlaq mulia.
So, mulai sekarang bagi yang belum menikah, giatkan
mempercantik akhlaq sebagai bekal di kemudian hari. Untuk masalah berhias,
cukup melakukan perawatan diri tanpa menimbulkan tabarruj. Cukup dengan tujuan
agar keberadaan kita, penampilan kita, wajar dan tidak mengganggu orang lain.
Misalnya merawat tubuh dengan mandi air sirih agar tidak menimbulkan bau badan,
perawatan kulit dan rambut agar tetap sehat, dll tapi bukan berhias.
Sedangkan untuk para istri, yuk, mulai rajin memperkaya
pengetahuan tentang kecantikan diri, baik aklhaq dan tubuh kita. Dengan catatan
mempercantik tubuh hanya di depan suami ya... Kalau di luar rumah, ya sama
dengan yang belum menikah. Dilarang tabarruj di depan orang yang bukan muhrim. Bahkan
suami saya dengan tegas mengatakan tidak ingin membagi kepada orang lain atas
keindahan yang ada pada istrinya. Kan tujuan kita mendapatkan ridho suami
sebagai jalan menuju ridho Allah Swt... :)
Nah, sharing sedikit ya, saya dari sebelum menikah tidak
terlalu ribet soal kosmetik. Bahkan saya sempat tidak cocok dengan segala macam
sabun muka kecuali sabun mandi batangan. Ckckck... Untungnya saja akhir-akhir
ini saya sudah menemukan yang cocok di kulit. Dulu yang saya pakai hanya
pelembab wajah agar tidak kering dan luka, lotion badan agar tidak kering juga,
terus udah. Tapi saya hobi melakukan perawatan seperti masker tomat, mentimun,
bengkoang, jeruk nipis dan madu, dan bahan lainnya karena lebih alami dan
sebagai ajang relaksasi menghilangkan letih. Sempat teman saya datang ke kosan
berniat meminjam kosmetik, “Punya bedak?” “Enggak” “Punya lipgloss?” “Enggak
juga...” Hihihi, entah apa kata teman saya waktu itu.
Tapi sejak berniat akan menikah dalam waktu dekat, saya
memulai untuk mengenal berbagai macam kosmetik. Tentu saja tujuannya satu, agar
tidak mengecewakan suami nanti. Saya juga mulai memilah-milah kosmetik yang
bersertifikat halal agar berkah. Dan akhirnya....sampai detik ini saya menulis,
ini beberapa kosmetik yang sejauh ini menurut saya sudah cukup dan tidak
berlebihan. Hanya saja ada satu yang kurang, yaitu celak (eye liner) gara-gara
lupa beli. Maklum, jarang pakai dan belakangan saya baru tau bahwa “sebaik-baik
perhiasan adalah celak dan sebaik-baik wewangian adalah menyempurnakan wudhu” –
Abul aswad.
Yuk, semangat untuk menjadi istri shalihah yang mendambakan
syurga.... n_n
Berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment