Powered by Blogger.

Saturday, September 3, 2016

Berdamai dengan "full mom or half mom?"

0 komentar
Salam,,

Seneng ya, kalau kita akhirnya bisa berdamai dengan sesuatu yang pernah membuat kita galau menjalani hari-hari. Em....sejujurnya sudah lama saya memutuskan untuk tidak akan membahas masalah ini lagi. Tapi...entah kenapa baru sekarang mau di-share.



Ini mau ngebahas apaan sih? Hehe

Kegalauan lalu, saat berada di awal-awal melakoni peran sebagai ibu. Dan saya lihat masih banyak juga yang membahas tentang ini. Tentang "full mom or half mom? Berkarir di rumah atau di luar rumah?" Dan seterusnya dan seterusnya... Pasti buat beberapa orang ini basi banget! Iya, agak basi. Tapi menurut saya, ini nggak boleh basi buat kita yang menginginkan di kehidupan mendatang tidak akan ada lagi wanita-wanita galau semacam ini. Terkhusus, bagi anak-anak kita sendiri, mereka wajib ter-edukasi.

Singkat saja. Semakin kesini saya semakin sadar, kegalauan itu muncul karena terkadang saya lupa bahwa angka 6 bisa menjadi angka lain jika dilihat dari sisi yang berbeda. Kondisi yang ada pada saya saat itu, yang membuat saya galau akut, mungkin justru kondisi yang sedang didambakan orang lain di luar sana. Entah dari sisi yang mana. Dan saya lupa bahwa kondisi yang ada pada saya saat itu adalah kehendak Allah. Tapi menjadi galau tanpa usaha yang berarti, adalah hasil pilihan kita, dan itulah yang akan dinilai di dalam catatan kehidupan.

Maka di sanalah titik kedamaian muncul. Bahwa bisa jadi Allah meletakkan saya pada kondisi itu sebagai salah satu cara untuk menilai dan memberikan pelajaran. 

Dan pelajaran berharga yang saya peroleh adalah, hampir setiap posisi yang Allah berikan kepada kita itu unik. Maka jika diibaratkan angka 6, kondisi kita bisa terbaca berbeda-beda satu sama lain jika dilihat dr posisi masing-masing. Ada yg membaca dengan penafsiran sama, hampir sama, berbeda, atau berbeda jauh. Maka kecenderungan untuk memilih mana yang terbaik antara "full mom or half mom" pun akan berbeda bahkan hampir unik.

Maka apa yang sering disampaikan, "Berhentilah men-judge!" itu benar sekali. Karena kita tidak sedang berada pada posisinya. Dan lagi, itu tidak juga berguna bagi catatan penilaian hidup kita. 

Jadi kalau disuruh membuat kesimpulan, "full mom or half mom" adalah hitung-hitungan kita, bisa jadi pilihan atau bukan sama sekali. Tapi mengetahui keutamaan dan kewajiban wanita diciptakan adalah keharusan. 

Selamat berhitung....jangan lupa sertakan Allah dalam setiap keputusan. Insya Allah, damai...^^