Powered by Blogger.

Monday, January 28, 2013

Brownies Mocca Keju

0 komentar
Salam,,

Yuk membuat Brownies...tapi karena waktu itu saya ndak punya pasta cokelat, terus saya ganti pakai pasta mocca, eh, jadilah brownies mocca...hihihi. Resep asli saya ambil dari sini dengan sedikit perubahan.




Bahan
  • Telur 6 butir
  • Gula 225 gram
  • Pasta Coklat (saya ganti pakai pasta mocca karena waktu itu lagi ga punya, hehehe)
  • Garam secukupnya
  • Emulsifier 1  sdt teh (saya pakai yang ovalet)
  • Terigu 125 gram, ayak, aduk rata dengan coklat bubuk
  • Coklat bubuk 50 gram, ayak, aduk rata dg terigu
  • Susu Kental Manis (SKM) 75 ml
  • Minyak  goreng 175 ml (saya ganti mentega cair)
  • Dark Cooking Cokelat 100 gram, lelehkan, campur dengan minyak
  • Keju Ceddar untuk topping (optional)
Cara membuat
  1. Kocok telur gula, emulsifier, garam dan pasta coklat  hingga mengembang dan kaku.
  2. Masukkan campuran tepung terigu dan cokelat bubuk. Aduk perlahan hingga rata.
  3. Masukkan campuran minyak dan coklat yang sudah dicairkan, aduk hingga rata.
  4. Sisihkan sepertiga bagian adonan, beri  susu kental manis, aduk rata.
    Bagi 2 adonan tanpa susu kental manis, bagian I kukus selama 10 menit, tambahkan
    adonan dg SKM selama 10 menit, terakhir masukkan adonan sisa tanpa
    SKM, lanjutkan mengukus selama kira kira 20 menit. Angkat.
  5. Taburi topping kesukaan kita saat masih hangat (saya pakai keju ceddar, nyummm ^^) 
Tips pembuatan :
  • Adonan telur, gula dan emulsifier harus dikocok sampai benar benar kaku
  • Ketika mencampurkan tepung terigu dan cokelat bubuk ke dalam adonan, aduk perlahan dengan cara membalik dari arah bawah ke atas agar udara dalam adonan tidak hilang. Ingat, jangan diaduk terlalu lama, yang penting rata saja.
  • Kukusan harus benar benar panas saat adonan dimasukkan ke dalam kukusan.
  • Jangan lupa membungkus tutup kukusan dengan serbet bersih supaya air kukusan tidak turun dan membasahi kue yang sedang dikukus
  • Pengukusan menggunakan api sedang, api yang terlalu besar menyebabkan permukaan brownies kukus menjadi bergelombang dan berlubang lubang 

Selamat Mencobaaa... ^^

 

Waktu dan Tempat yang Baik Untuk Berdo'a

0 komentar
Salam,,

Berdoa adalah ibadah. Bahkan berdoa merupakan otaknya ibadah, sebab doa merupakan bentuk penghambaan manusia terhadap Allah, Tuhan semesta alam. Atau menurut pemahaman saya, berdoa merupakan salah satu bentuk manifestasi dari aqidah kita, yaitu Aqidah Islam. Dengan demikian, terwujudlah pola pikir mendasar bahwa kita semua diciptakan oleh Allah, maka hanya Allah tempat kita meminta, memohon dan tempat kita kembali. 



Banyak firman Allah SWT dan hadist Rasulullah SAW tentang perintah kepada orang-orang beriman untuk berdoa kepada Allah SWT, diantaranya:

Dalam Al Qur’an

Surah Al A’raaf ayat 55-56

“Mohonla (berdo’alah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahjkan diri dan cara yang halus, bahwasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan hangankah amu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah Ia baik; dan mohonlah (berdo’alah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan penuh harap; bahwasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan)”

Surah Al Baqarah ayat 186


“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku, makas sesungguhnya aku sangat dekat (kepada mereka). Aku perkenankan do’a orang-ornag yang mendo’a apabila ia memohon (mendo’a) kepada-Ku Sebab utu hendaklah mereka memenuhi (seruan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk”

Surah Al Mu’min ayat 60

“Dan berfirman Tuhanmu ‘Memohonlah (mendo’alah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (do’a) mu itu”

Surah Al A’raaf ayat 180

“Dan Allah mempunya nama-nama yang sangat indah (Al-Asmaa’u al-Husnaa), maka memohonlah kamu kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama itu”

Surah Al Israa’ ayat 110

“Katakanlah olehmu hai Muhammad; berdo’alah (pujilah) akan Allah dan berdo’alah (pujilah), akan Ar-Rahmaan (Maha Penyanyang)”

Waktu dan Tempat yang Baik untuk Berdoa

Ibnu ‘Atha’ menjelaskan doa itu memiliki beberapa rukun (sendi) yang menyebabkan teguh dan kuat berdirinya, mempunyao beberapa sayap yang menyebabkan ia naik ke langit tinggi, mempunyai beberapa sebab yang menyebabkan diterimanya. Maka apabila doa-doa itu dilekatkan di atas rukun-rukun (sendi-sendinya), maka kokoh dan tegaklah berdirinya doa itu. Jika ia mempunyai sayap, maka terbanglah ia ke langit menuju tujuan dan jika ada sebabnya, maka diterimalah doa itu.

Menurut Ibnu ‘Atha’, rukun-rukun do’a itu ialah : kehadiran hati bila berdoa, serta tunduk menghinakan diri kepada Allah. Sedangkan sayap-sayapnya ialah : berdoa dengan sepenuh kemauan dan keikhlasan yang timbul dari lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Sebab utama doa diterima ialah bershalawat kepada Nabi sebelum berdoa.

Adapun waktu-waktu yang baik untuk berdoa ialah:

- Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lilatul Qadar
- Pada waktu wukuf di ‘Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
- Ketika turun hujan
- Ketika akan memulai shalat dan sesudahnya

“Ditanyakan orang kepada Rasulullah Saw, ‘Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah?’ Rasulullah menjawab, ‘Doa ditengah malam dan doa setelah shalat wajib’ “ (HR. Al-Turmudzi)

- Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan

“Mendoalah saat do’a itu diperkenankan Tuhan; yaitu: disaat berjumpa pasukan-pasukan tentara (bertempur), ketika hendak mendirikan shalat dan ketika turun hujan” (HR. Al-Syaafi’i)

- Di tengah malam

“Pada waktu malam, sesungguhnya ada suatu saat, dimana jika seseorang Muslim memohon kepada allah suatu kebajikan dunia dan akhirat ketika itu, niscaya Allah mengabulkannya” (HR. Muslim)

- Di antara adzan dan iqamat 

“Tidak ditolak suatu doa yang dimohonkan antara adzan dan iqamat” (HR. Al-Turmudzi)

- Ketika I’tidal yang akhir dalam shalat
- Ketika sujud dalam shalat

“Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah do’a ketika (itu)” (HR. Muslim)

- Ketika khatam membaca Al Qur’an 30 juz
- Sepanjang malam, utama sekali sepertiga malam yang akhir dan waktu sahur

“Tuhan turun ke langit dunia, ketika malam telah tinggal sepertiga yang akhir. Maka berkatalah Tuhan: Siapa-siap yang mendoa kepada-Ku, maka Aku perkenankan doanya. Siapa yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku ampunia dia” (HR. Bukhaarii dan Muslim)

- Sepanjang hari Jum’at, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari jumat itu.
- Antara Zhuhur dengan ‘Ashar dan antara ‘Ashar dengan Maghrib
- Pada waktu pengajian (belajar) di suatu majelis
- Pada waktu minum air zamzam 

“Inginkah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan rezeki bagi kalian? Maka berdo’alah kalian kepada Allah di waktu malam dan di waktu siang. Karena sesungguhnya do’a itu adalah senjata bagi orang mukmin” (HR. Abu Ya’laa)

Tempat-Tempat yang Baik untuk Berdoa

- Di kala melihat ka’bah
- Di kala melihat masjid Rasulullah saw
- Di tempat dan di kala melakukan thawaf
- Di sisi Multazam. Di dalam ka’bah
- Di sisi sumur zamzam
- Di belakang makam Ibrahim
- Di atas bukit Shafa dan Marwah
- Di ‘Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga

Semoga setelah kita membaca ini, kita dapat mengamalkannya demi mendapatkan kesempurnaan dan maqbulnya doa kita.
 
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain daripada “berdo’a” kepada-Nya, sedangkan kita dalam keadaan lapang” (HR. Al-Hakim)

  
Diambil dari “Quantum Dzikir Ibu Hamil dan Menyusui” oleh Muhammad Hafizh Al-Ashqiya




Cantik, Siapa Takut??

0 komentar
Salam,,

Judulnya terdengar centil ya? :D
 
Tapi benar kok, kita boleh-boleh saja berusaha tampil cantik atau berhias diri. Dengan catatan dilarang tabarruj. Nah lho, apa itu tabarruj?

Yuk cari tahu... :)

Menurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab). Tabarrajatil Mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya dan wajahnya.

Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk bahkan orang yang mengenakan cadar, dimana seorang wanita membungkus wajahnya, sedangkan warna-warna yang digunakannya mencolok dan ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah sebagaimana yang terjadi dahulu. Jadi tabarruj bisa diartikan juga ketika seorang wanita tampil mencolok berbeda dari yang lain sehingga menarik perhatian sekitarnya.

Larangan tabarruj jelas dalam QS Al Ahzab ayat 33

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”

Selain itu, dalam ayat di atas dijelaskan keutamaan seorang wanita untuk tetap berada di rumah. Nah, lantas kapan kita bisa berhias diri dong? Jawabannya ya jelas, di rumah dan bukan di hadapan orang yang bukan muhrim kita. Hanya saja, perbuatan itu kurang bermanfaat. Berbeda dengan seorang wanita yang telah menikah. Berhias diri, mempercantik diri, menggunakan wewangian di depan suami merupakan ladang pahala dan keberkahan Allah Swt padanya. Bahkan kepandaian dalam merawat kecantikannya merupakan kewajiban bagi seorang istri. 

Dijelaskan bahwa ciri wanita shalihah adalah wanita yang selalu berusaha merebut hati, mencari cinta suami, selalu mengharap ridha suaminya, agar mendulang pahala, demi meretas jalan menuju Al-Firdaus Al-A’la. Karena tentu saja kita sebagai wanita tak ingin kalah dengan para bidadari syurga yang dikatakan memiliki akhaq dan paras yang cantik jelita. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ath-Thur ayat 20:

“Dan Kami pasangkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik dan bermata jeli”

Sungguh, gambaran tentang bidadari syurga tak pernah ada yang buruk. Bahkan dalam ayat di atas, makna kata Huur yang merupakan bentuk jamak dari kata Haura berarti wanita usia muda yang cantik mempesona, kulitnya mulus dan biji matanya sangat hitam. 

Subhaanallah...apakah kita mampu menandingi para bidadari syurga dan mampu merebut hati sang suami agar kita tetap menjadi permaisurinya di syurga? Tak perlu berkecil hati saudariku, ada satu yang mampu mengalahkan keindahan dari bidadari syurga, yaitu wanita yang berakhlaq mulia. 

So, mulai sekarang bagi yang belum menikah, giatkan mempercantik akhlaq sebagai bekal di kemudian hari. Untuk masalah berhias, cukup melakukan perawatan diri tanpa menimbulkan tabarruj. Cukup dengan tujuan agar keberadaan kita, penampilan kita, wajar dan tidak mengganggu orang lain. Misalnya merawat tubuh dengan mandi air sirih agar tidak menimbulkan bau badan, perawatan kulit dan rambut agar tetap sehat, dll tapi bukan berhias.

Sedangkan untuk para istri, yuk, mulai rajin memperkaya pengetahuan tentang kecantikan diri, baik aklhaq dan tubuh kita. Dengan catatan mempercantik tubuh hanya di depan suami ya... Kalau di luar rumah, ya sama dengan yang belum menikah. Dilarang tabarruj di depan orang yang bukan muhrim. Bahkan suami saya dengan tegas mengatakan tidak ingin membagi kepada orang lain atas keindahan yang ada pada istrinya. Kan tujuan kita mendapatkan ridho suami sebagai jalan menuju ridho Allah Swt... :)

Nah, sharing sedikit ya, saya dari sebelum menikah tidak terlalu ribet soal kosmetik. Bahkan saya sempat tidak cocok dengan segala macam sabun muka kecuali sabun mandi batangan. Ckckck... Untungnya saja akhir-akhir ini saya sudah menemukan yang cocok di kulit. Dulu yang saya pakai hanya pelembab wajah agar tidak kering dan luka, lotion badan agar tidak kering juga, terus udah. Tapi saya hobi melakukan perawatan seperti masker tomat, mentimun, bengkoang, jeruk nipis dan madu, dan bahan lainnya karena lebih alami dan sebagai ajang relaksasi menghilangkan letih. Sempat teman saya datang ke kosan berniat meminjam kosmetik, “Punya bedak?” “Enggak” “Punya lipgloss?” “Enggak juga...” Hihihi, entah apa kata teman saya waktu itu.

Tapi sejak berniat akan menikah dalam waktu dekat, saya memulai untuk mengenal berbagai macam kosmetik. Tentu saja tujuannya satu, agar tidak mengecewakan suami nanti. Saya juga mulai memilah-milah kosmetik yang bersertifikat halal agar berkah. Dan akhirnya....sampai detik ini saya menulis, ini beberapa kosmetik yang sejauh ini menurut saya sudah cukup dan tidak berlebihan. Hanya saja ada satu yang kurang, yaitu celak (eye liner) gara-gara lupa beli. Maklum, jarang pakai dan belakangan saya baru tau bahwa “sebaik-baik perhiasan adalah celak dan sebaik-baik wewangian adalah menyempurnakan wudhu” – Abul aswad. 



Yuk, semangat untuk menjadi istri shalihah yang mendambakan syurga.... n_n

Berbagai sumber

I'm busy of.... ;)

0 komentar
Salam,,

Fakta baru yang saya temui bahwasannya semakin kesini, semakin banyak saja hal yang harus dipelajari dalam membina rumah tangga. Semakin banyak saja yang harus ditahu karena tuntutan bukan sekedar cari nilai seperti jaman kuliah. Padahal dulu sebelumnya udah disiapin baca buku-buku tebal, ternyata itu belum cukup ya...



Tapi Alhamdulillah...dapat kado beberapa buku dari teman-teman dan teman-temannya adek. Ini beberapa yang sudah terbawa sampai di sini. Masih ada beberapa yang mau nyusul gara-gara dulu packingnya buru-buru jadi ga kebawa semua. Tapi semua bagus-bagus kok ^^  Bisa jadi referensi tambahan di samping buku-buku fiqh yang wajib dibaca :)


Friday, January 25, 2013

My First Flight

0 komentar
Salam,,


10 Januari 2013

Sesaat sebelum besi bersayap itu beranjak dari bumi...
Sesaat sebelum engkau berbisik lirih di telinga kananku,
"Kan kubawa kau ke negeri awan"


Tuesday, January 22, 2013

Segar-segar

0 komentar
Salam,,

Alhamdulillah, hari ini agak luang di kantor. Lamaaaa ga buka-buka lagi blog saya, sebenarnya pingin cerita perjalanan kami di sini, tentang kota kecil ini yang dirasa-rasa sebelas duabelas sama di Bantul. ^^

Beberapa waktu yang lalu ketika masih di Bantul, ketika masih tinggal bersama orangtua, saya sempat singgah sebentar ke pasar mencari buah. Tidak terlalu banyak pilihan waktu itu. Akhirnya saya putuskan untuk membeli jeruk, apel dan jambu biji. Sesampai di rumah, agaknya pingin yang beda untuk menikmati buah ini. Daaan...mulailah ide usil saya untuk sedikit mengolah jambu biji dan apel. 



Entah apa namanya ini, yang jelas ndak usah pakai resep-resepan. Cuma apel dipotong-potong, trus disiram dengan pure jambu (jus jambu murni). Rasanya asam-asam manis. Asam dari apel, manis dari jambu bijinya. Cocok banget buat cemilan siang sambil baca-baca buku dan menikmati sepoi angin sawah ^^,


Nah, kalau yang ini, sisa dari pure apel dibekukan, jadi semacam apa ya, kalau eskrim, dia terlalu beku. Tapi luarnya lembut sih. Mantap disiram susu kental manis. Nyummmm :9


Oh ya, rajin makan buah itu penting sebagai asupan tambahan tubuh kita. Selain kaya serat, vitamin yang terkandung di dalamnya terbukti membuat tubuh terasa lebih segar, bugar, mata cemerlang dan kulit cantik sehat. Berikut manfaat buah jambu biji yang saya ambil dari postingan sebelah.

1. Mencegah kanker
2. Mengurangi hipertensi
3. Mengobati diare
4. Obat Flu dan batuk
5. Merawat kulit
6. Mencegah sembelit
7. Mengurangi diabetes
8. Membantu menurunkan berat badan
9. Obat sariawan perut
10. Menjaga kesehatan gigi

Banyak ya, semoga bermanfaat.... ^^