Powered by Blogger.

Monday, January 28, 2013

Cantik, Siapa Takut??

Salam,,

Judulnya terdengar centil ya? :D
 
Tapi benar kok, kita boleh-boleh saja berusaha tampil cantik atau berhias diri. Dengan catatan dilarang tabarruj. Nah lho, apa itu tabarruj?

Yuk cari tahu... :)

Menurut bahasa, tabarruj adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki (Ibnu Manzhur di Lisanul Arab). Tabarrajatil Mar’ah artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya dan wajahnya.

Menurut syariah, tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk bahkan orang yang mengenakan cadar, dimana seorang wanita membungkus wajahnya, sedangkan warna-warna yang digunakannya mencolok dan ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah sebagaimana yang terjadi dahulu. Jadi tabarruj bisa diartikan juga ketika seorang wanita tampil mencolok berbeda dari yang lain sehingga menarik perhatian sekitarnya.

Larangan tabarruj jelas dalam QS Al Ahzab ayat 33

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”

Selain itu, dalam ayat di atas dijelaskan keutamaan seorang wanita untuk tetap berada di rumah. Nah, lantas kapan kita bisa berhias diri dong? Jawabannya ya jelas, di rumah dan bukan di hadapan orang yang bukan muhrim kita. Hanya saja, perbuatan itu kurang bermanfaat. Berbeda dengan seorang wanita yang telah menikah. Berhias diri, mempercantik diri, menggunakan wewangian di depan suami merupakan ladang pahala dan keberkahan Allah Swt padanya. Bahkan kepandaian dalam merawat kecantikannya merupakan kewajiban bagi seorang istri. 

Dijelaskan bahwa ciri wanita shalihah adalah wanita yang selalu berusaha merebut hati, mencari cinta suami, selalu mengharap ridha suaminya, agar mendulang pahala, demi meretas jalan menuju Al-Firdaus Al-A’la. Karena tentu saja kita sebagai wanita tak ingin kalah dengan para bidadari syurga yang dikatakan memiliki akhaq dan paras yang cantik jelita. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ath-Thur ayat 20:

“Dan Kami pasangkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik dan bermata jeli”

Sungguh, gambaran tentang bidadari syurga tak pernah ada yang buruk. Bahkan dalam ayat di atas, makna kata Huur yang merupakan bentuk jamak dari kata Haura berarti wanita usia muda yang cantik mempesona, kulitnya mulus dan biji matanya sangat hitam. 

Subhaanallah...apakah kita mampu menandingi para bidadari syurga dan mampu merebut hati sang suami agar kita tetap menjadi permaisurinya di syurga? Tak perlu berkecil hati saudariku, ada satu yang mampu mengalahkan keindahan dari bidadari syurga, yaitu wanita yang berakhlaq mulia. 

So, mulai sekarang bagi yang belum menikah, giatkan mempercantik akhlaq sebagai bekal di kemudian hari. Untuk masalah berhias, cukup melakukan perawatan diri tanpa menimbulkan tabarruj. Cukup dengan tujuan agar keberadaan kita, penampilan kita, wajar dan tidak mengganggu orang lain. Misalnya merawat tubuh dengan mandi air sirih agar tidak menimbulkan bau badan, perawatan kulit dan rambut agar tetap sehat, dll tapi bukan berhias.

Sedangkan untuk para istri, yuk, mulai rajin memperkaya pengetahuan tentang kecantikan diri, baik aklhaq dan tubuh kita. Dengan catatan mempercantik tubuh hanya di depan suami ya... Kalau di luar rumah, ya sama dengan yang belum menikah. Dilarang tabarruj di depan orang yang bukan muhrim. Bahkan suami saya dengan tegas mengatakan tidak ingin membagi kepada orang lain atas keindahan yang ada pada istrinya. Kan tujuan kita mendapatkan ridho suami sebagai jalan menuju ridho Allah Swt... :)

Nah, sharing sedikit ya, saya dari sebelum menikah tidak terlalu ribet soal kosmetik. Bahkan saya sempat tidak cocok dengan segala macam sabun muka kecuali sabun mandi batangan. Ckckck... Untungnya saja akhir-akhir ini saya sudah menemukan yang cocok di kulit. Dulu yang saya pakai hanya pelembab wajah agar tidak kering dan luka, lotion badan agar tidak kering juga, terus udah. Tapi saya hobi melakukan perawatan seperti masker tomat, mentimun, bengkoang, jeruk nipis dan madu, dan bahan lainnya karena lebih alami dan sebagai ajang relaksasi menghilangkan letih. Sempat teman saya datang ke kosan berniat meminjam kosmetik, “Punya bedak?” “Enggak” “Punya lipgloss?” “Enggak juga...” Hihihi, entah apa kata teman saya waktu itu.

Tapi sejak berniat akan menikah dalam waktu dekat, saya memulai untuk mengenal berbagai macam kosmetik. Tentu saja tujuannya satu, agar tidak mengecewakan suami nanti. Saya juga mulai memilah-milah kosmetik yang bersertifikat halal agar berkah. Dan akhirnya....sampai detik ini saya menulis, ini beberapa kosmetik yang sejauh ini menurut saya sudah cukup dan tidak berlebihan. Hanya saja ada satu yang kurang, yaitu celak (eye liner) gara-gara lupa beli. Maklum, jarang pakai dan belakangan saya baru tau bahwa “sebaik-baik perhiasan adalah celak dan sebaik-baik wewangian adalah menyempurnakan wudhu” – Abul aswad. 



Yuk, semangat untuk menjadi istri shalihah yang mendambakan syurga.... n_n

Berbagai sumber

0 komentar:

Post a Comment